Secara historis penamaan wilayah desa ini sebagai Desa Mantingan tidak terlepas dari sejarah kerajaan mataram lslam.
Diceritakan bahwa ada seorang perantau bernama Kyai Wilotikto yang menetap dengan berumah gubug di tepi sungai Bengawan Solo. Tidak diketahui dari mana asal Kyai ini yang jelas ia sakti.
Suatu ketika terlihat ada perahu yang berisi penuh penumpang berada di tengah-tengah sungai Bengawan Solo sedang "montang – manting”. Perahu yang konon bernama ”Rojo Molo” tersebut ternyata milik dan sedang dinaiki Raja Mataram. Menyadari perahunya tidak bisa berjalan, raja kemudian turun dan ikut berteduh di gubug Kyai Wilotikto. Mulai saat itulah atas usulan Raja mataram daerah ini dinamakan Mantingan.
Adapun para Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Mantingan adalah : Rono Dongso, Rono Semitro, Rono Tirto, Suro Semitro, Sastro Darsono, Wongso Semjtro, Karto Rejo, Pawiro, Salim AS, Suntoyo, Soleman, lmam Syahru Wardi, Suyatno, Muntoro, Drs Sartono dan Samsu.